Huawei Yang Dipaksa Mandiri
Sepertinya Amerika terus mencoba menjatuhkan Huawei, setelah sekian lama menekan ternyata Huawei masih bertahan. China sendiri sebagai negara asal Huawei tidak bisa berbuat banyak, bisa dibilang China memilih tidak melakukan serangan balasan, toh serangan balasan dari China adalah yang di inginkan Amerika.
Serangan Amerika terhadap Huawei sendiri bukan hanya melemahkan Huawei, perusahaan Amerika yang bekerja sama dengan Huawei juga terkena imbasnya. Banyak kerugian yang dialami Amerika dengan adanya larangan bekerja sama dengan Huawei.
Huawei bukan perusahaan sembarangan dalam waktu yang relatif singkat mereka mampu menjadi penguasa dalam bidang teknologi informasi. Produk Huawei sendiri dipakai diseluruh dunia, kualitas yang cukup baik dengan harga yang lebih murah sepertinya menjadi andalannya.
Kepemilikan saham Huawei juga unik, dimana tidak ada pemegang saham yang memiliki 2 persen atau lebih saham. Dengan begitu tidak ada pengendali modal dalam struktur perusahaan. Huawei adalah perusahaan yang dimiliki oleh karyawannya.
Dengan kepemilikan saham seperti itu cukup sulit bagi Amerika untuk menekan lewat pemilik saham.
Tekanan yang diberikan oleh Amerika sendiri justru membuat Huawei mandiri, walau terkesan terpaksa sekaligus dipaksa, Huawei bisa mandiri. Jika mampu bertahan bukan tidak mungkin Huawei menjadi lebih besar.
Tekanan Amerika terhadap Huawei membuat perusahaan China lainnya juga waspada, mengingat tekanan seperti ini bisa saja mengarah pada mereka. Bahkan bukan hanya perusahaan dari China, perusahaan dari negara lainnya juga sama, semua mempersiapkan kemungkinan terburuk dari intervensi Amerika sebagai negara adidaya.
Untuk sekarang Huawei masih bertahan, hanya waktu yang bisa menjawabnya, bisakah Huawei bertahan atau bahkan bisa lebih besar dari sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar