Belajar Dari Wayang Golek

Lagi seneng nonton wayang golek di youtube, ternyata asik juga apalagi cerita-cerita yang dibawakan juga bagus-bagus, berisi nilai-nilai yang postif untuk penonton dan tentu saja ada hiburan yang sayang untuk dilewatkan.

Siapa yang nggak tau sama wayang golek, lakon spereti cepot, dawala, arjuna, bima dll juga sudah pasti dikenal. kesenian sunda ini memang sangat terkenal apalagi setelah muncul di salah satu media televisi waktu lalu, pamor wayang golek meningkat tajam sebagai hiburan yang asik untuk dinikmati dan tentu saja sarat dengan nilai nilai sosial yang disisipkan didalamnya. 

Dikancah Internasional wayang golek juga tidak kalah menterengnya, sebuah pagelaran teater yang dimaenkan oleh boneka kayu ini memang menarik untuk dinikmati, dalang Asep Sunandar Sunarya salah satu nya, beliau sudah keliling dunia untuk mementaskan pagelaran wayang golek. Nggak tau juga gimana tuh caranya biar bule-bule bisa mengikuti alur ceritanya karena bahasa yang digunakan adalah bahasa sunda heheheh.

Lakon Cepat, Dawala dan Gareng

Yang menarik dari wayang golek adalah sejarahnya, sebuah budaya yang sarat dengan budaya hindu tetapi berubah menjadi budaya islam jawa sama seperti wayang kulit dan lainnya, kalau masalah ini saya kurang paham juga, yang jelas alur cerita, lakon sebagian besar masih sarat dengan budaya hindu tetapi nilai-nilai intinya berubah menjadi nilai islami hasil karya para Wali Alloh dalam menebarkan kebenaran dikancah budaya Sunda. 

Mungkin wayang golek akan menjadi saksi Islam nusantara khususnya untuk orang sunda, ditengah gencarnya serangan-serangan terhadap budaya islam nusantara.  Ketika tahlilan, yasinan yang orang sunda biasa menyebutnya ngariung mulai ditinggalkan wayang golek sepertinya akan bertahan walau hanya sebatas simbol budaya.

Wayang golek adalah sebuah hiburan, ya hiburan sehingga pagelaran wayang golek harus lah menarik, orang tidak akan mau melihat atau menonton hiburan yang tidak menghibur, lalu apakah wayang golek akan terus menghibur?. Sarana hiburan modern pun terus bermunculan, banyak hiburan yang sudah tidak menghibur entah itu terganti dengan yang baru atau sebagainya, lalu apakah wayang golek mampu bertahan ditengah gencarnya hiburan-hiburan baru yeng bermunculan.

Yang menarik dari pagelaran wayang golek adalah adanya muatan politik dan sosial didalamnya, tentu saja dengan memasukannya kedalam sebuah hiburan akan lebih diterima oleh masyarakat dan secara langsung maupun tidak akan didengar oleh penguasa. Tidak hanya diera saat ini, dimasa lalu wayang menjadi alat mengkritik kekuasaan, menyebarkan agama dan juga kebaikan tentunya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagi Koalisi - koalisian

Auto Generate Content

Menggugat Operator Seluler