Film Cinta Brontosaurus, Lumayan Beda
Setelah sekian lama tidak menginjakan kaki di XXI akhirnya malam minggu kelabu diisi dengan nonton bareng sama teman-teman, dan film yang ditonton adalah film barunya raditya dika, oh ya saya bukan penggemar raditya dika bukan karena saya adalah aktivis MLM atau marketing asuransi tidak tau juga kenapa saya kurang tertarik dengan buku2nya. Buku raditya dika yang pernah saya baca cuma kambing jantan itupun tidak sampe hatam, gak tau juga mungkin selera buku saya beda aja.
Film cinta brontosaurus dari segi cerita menurut saya biasa aja. Mengangkat cerita cinta seorang yang percaya bahwa cinta bisa kadaluarsa, dan bagaimana proses dia mencari cinta dan mendapatkan orang yang pas buat dirinya. Sebagai drama humoris, humor yang ditampilkan lumayan juga, walau kadang banyak yang garing juga, tetapi gak tau juga orang yang duduk didepan dan belakang saya pada ketawa ini mungkin karena selera yang berbeda juga.
Yang beda dari film ini adalah tidak adanya maen buka-bukaan ala film lokal pada umumnya, mungkin kalo masalah ini saya satu selera. Bukannya gak suka liat paha mulus atau dada berukuran dobel dalam film lokal tetapi alangkah lebih baik jika film lokal kita lebih kreatif lagi menampilkan cerita yang berkualitas, biar bagaimana film lokal butuh perubahan untuk bisa bersaing dengan industri film luar.
Yaudah tonton aja film nya, terserah mua nonton di XXI, CD atau dimana saja. Asal jangan merem nontonnya.
Komentar
Posting Komentar