Batu Kuya Damailah Kau Disana

Bagi masyarakat bogor barat tentu masih inget tahun 2008dengan rombongan mobil yang lewat membawa batu sebesar gajah yang masarakat menyebutnya batu kuya karena mirip kura-kura. Pencurian batu kuya dilakukan oleh para pemimpin kota bogor, penegak hukum kota bogor dan aparatur negara ini memang cukup mengelitik nurani rakyat kalau tida bisa dikatakan sebagai kejahatan terstruktur mengatasnamakan jabatan.

Lucu karena pengangkatan batu ini menggunakan kontainer dan dikawal oleh banyak polisi, batu tersebutpun hanya ditutup oleh kain dan melewati jalan jasinga - lewiliang - darmaga - sampai tanjung priuk dan bukan ratusan warga yang meelihat tetapi ribuan bahkan jutaan orang indonesia melihat proses pencurian tersebut. Saya sendiri mendengar dari teman saya yang berada di daerah jambu tempat dimana rombongan sempat berhenti untuk beristirahat dan banyak masyarakat bergerumul untuk melihat batu tersebut.

Sumber : The jakrta Post


Desas - desus dikampung halaman lebih santer lagi, walau tidak terlewati tetapi karena kp kompa jaraknya sngat dekat dengan desa cileuksa tempat asal batu tersebut membuat banyak cerita yang saya dapat mulai dari cerita mistis, orang yang terlibat, dan masih banyak pokoknya ceritanya batu kuya dijual sama bule asal korea atau singapura saya tidak tahu mana yang benar.

Saya sendiri ketika kejadian terus mensuport agar berita tentang pencurian batu kuya dapat diselesaikan dan batu kuya dapat kembali ketempat asal dimana batu tersebut diambil, dan perasaan saya cukup lega ketika mendengar kalau batu kuya tersebut sudah diamankan dan beritanya menyebar bahkan dimedia berita besar seperti kompas dan lainnya.

sedikit kekecewaan ketika mendengar bahwa kemungkinan kecil batu tersebut untuk dikembalikan mengingat biaya yang besar dan prosedur yang harus dilewati karena banyak peraturan dan ijin yang harus dpatuhi dan dibuat, tetapi sedikit lega karena batu kuya tidak jadi menjadi batu negara asing.


Setelah empat tahun berjalan saya mencoba mencari informasi mengenai batu kuya dan ternyata desas desus penggagalan pencurian batu kuya hanya alat untuk meredam berita dan masarakat yang peduli, kenyataannya batu kuya tidak ditemukan dan menghilang sampai saat ini. Sedih memang mungkin dimasa yang akan datang anak cucu saya harus bertamasya kenegeri orang jika ingin melihat situs dan cagar budaya negeri ini jika ingin mengetahui keindahan negeri ini khususnya yang berasal dari kampung halaman.

Untuk kasusnya sendiri tidak jelas, yang saya dapat bahwa polres bogor mengehntikan penyidikan kasus hilangnya batu kuya dengan alasan yang cuma masuk dipantat dan tidak masuk diotak apalgi pikiran, tetapi itulah kota bogor semua aparaturnya cuma penjilat koruptor dan penghianat bangsa.

Mungkin kedepannya anak cucu kita harus jalan-jalan keluar negeri jika ingin melihat kaindahan kota bogor, itupun kalau punya duit melihat prilaku pemimpin dan aparat kota bogor saat ini mungkin masarakat bogor dimasa datang hanya akan menjadi daerah miskin dengan tingkat kerusakan yang parah dan hanya bisa gigit jari melihat harta mereka sudah berpindah tanga kepada orang asing. Dan ini sudah terbukti dengan suksesnya kota bogor sebagai kota termiskin sejawa barat versi BPS.

Saat ini saya hanya bisa berdoa semoga batu kuya lebih terawat dan lebih baik, damai dan lebih dihargai dan mudah-mudahan bisa kembali lagi keasalnya suatu saat nanti.

Sumber : itb.ac.id

Komentar

  1. inilah, negara dimana para pencuri mendapat kawalan dari aparatur negaranya.....ironis.

    BalasHapus
  2. sialaaaann !!!!! gua ga suka sama tindakan oknum yang secara semena-mena menggerogoti budaya negeri kami !!!

    BalasHapus
  3. Pejabat di Indonesia seperti barang yang bisa di gadaikan saja, kalah sama uang, gak perduli dengan kepengtingan orang banyak ....

    BalasHapus
  4. demi tuhaaaan..terkutuk kalian para pencuri dan aparat yg membackingnya!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memanfaatkan Internet Sebagai Media Pemasaran Dan Iklan

Dua Hari Error dan Tidak Bisa Dibuka

Sejarah Hacker dan Cracker