Mimpi Yang Terbeli

Teringat waktu kecil dimana saya punya mimpi yang sangat diinginkan dan ternyata mimpi itu masih tetap ada dijiwa walau kadang diri ini mencoba mengabaikannya karena merasa mimpi itu sudah jauh menjauh. Tetapi saya sadar mimpi itu masih diinginkan, dan mimpi itu masih ada dalam benak ini, walau kadang perasaan ini mengatakan mimpi itu sudah tidak bisa dicapai dan butuh keajaiban yang bisa mewujudkannya.


Kadang sebuah mimpi akan hilang karena bukan hilangnya kemampuan maupu keinginan, kadang mimpi itu hilang karena kesempatan yang hilang. Di era modern saat ini mimpi kadang sulit untuk dicapai, umur dan waktu menjadi terikat oleh sebuah sistem dan keberuntungan menjadi faktor penting. Dan ketika mimpi itu hilang dari harapan maka tidak ada yang harus disesalkan, ketawalah setidaknya masih banyak hal lain yang bisa kita mimpikan.

Sistem dan formalitas dunia modern membuat banyak mimpi-mimpi yang terjual, sebuah keharusan untuk congkaknya kehidupan. Dan ketika mimpi tidak tercapai maka sekali lagi ketawalah, bukan untuk sebuah pelarian atau sebuah pelampiasan tetapi hidup bukan hanya sekedar mimpi tetapi hidup hanya sekedar apa yang kita rasakan.

"mimpi yang terbeli maka tersenyumlah, mimpi yan terjual maka tertawalah"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagi Koalisi - koalisian

Auto Generate Content

Menggugat Operator Seluler