DPR Hanya Dukung Kepentingan Koruptor

Melihat para anggota DPR dalam rapat moratorium remisi koruptor sangat mengecewakan rakyat. Mereka yang seharusnya membela kepentingan rakyat ternyata lebih lantang dan berani ketika membela kepentingan koruptor, alasan mereka sederhana pemberhentian remisi bagi koruptor melanggar hukum, pertanyaan yang harus mereka jawab manakah yang lebih penting hukum dan undang-undang atau kepentingan semua rakyat, Hukum sendiri buat apa ? apakah hukum buat orang-orang yang melanggar hukum, bukankah hukum untuk kepentingan bersama dan jika hukum itu sendiri sudah tida bisa mencegah terjadinya pelanggaran hukum apakah tidak boleh memberikan hukuman yang lebih berat bagi para pelanggar hukum terutama koruptor.
Mungkin moratorium itu tidak memiliki dasar  hukum, tetapi apakah kita harus terus mengikuti hukum yang ada walaupun hukum itu sendiri sudah tidak bisa mencegah ketidak adilan dan kejahatan. Yang mana hukum itu sendiri dibuat untuk menegakan keadilan dan mencegah kejahatan. Anggota DPR yang menentang menurut saya adalah DPR yang hanya sok taat hukum padahal mereka dipilih untuk membela kepentingan rakyat dan salah satunya adalah mencegah korupsi yang merugikan rakyat.
Moratorium pengetatan remisi bagi koruptor itu sendiri masih kurang, hukuman yang diberikan bagi koruptor seharusnya sama dengan terorisme mereka harus diberikan hukuman yang seberat-beratnya, dimana mereka juga sama seperti terorisme meresahkan masarakat, membahayakan dan sama-sama pembunuh bedanya terorisme pembunuh berdarah dingin sedangkan koruptor pembunuh berdarah hitam, mereka membunuh rakyat pelan-pelan dengan kemiskinan dan ketidak sejahteraan.
Seharusnya DPR bisa memilih mana yang lebih penting, dimana masih banyak urusan rakyat yang masih terbengkalai seharunya mereka tau itu. Jangan hanya karena moratorium tidak mempunyai landasan hukum mereka menentang dengan keras, dan kalau melihat kasus korupsi mereka hanya duduk manis kelihatan serius diawal tetapi ujung-ujungnya kasus korupsi itu tidak ada kejelasan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagi Koalisi - koalisian

Auto Generate Content

Menggugat Operator Seluler